Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause.
Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sebesar 10,3% merupakan jumlah kematian akibat kanker serviks. Sedangkan jumlah kasus baru kanker serviks berjumlah hampir 21 ribu.
- Karsinoma Sel Skuamosa adalah jenis kanker serviks yang bermula pada sel-sel lapisan bagian luar leher rahim yang tipis dan datar (sel skuamosa) yang menonjol ke dalam vagina. Mayoritas kasus kanker serviks yang muncul adalah jenis ini.
- Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula pada sel kelenjar berbentuk kolom pada saluran leher rahim.
- Adanya virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18.
- Kebiasaan hidup yang kurang baik
- Kebiasaan merokok
- Kurangnya asupan vitamin C dan E
- Kurangnya asupan asam folat
- Seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan
- Melakukan hubungan intim pada usia dini (usia <16 tahun)
- Adanya keturunan kanker (Genetik)
- Penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama
- Terlalu sering melahirkan
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Mengkonsumsi obat imunosupresan : obat yang digunakan agar tubuh tidak menolak donor organ dari orang lain atau karena menderita HIV/AIDS.
Perlahan-lahan sel kanker akan keluar dari leher rahim dan menyebar ke organ serta jaringan di sekitarnya. Kanker bisa menyebar ke vagina dan otot yang menopang tulang panggul. Sel kanker juga bisa menyebar ke tubuh bagian atas. Kondisi ini akan menghalangi saluran yang mengalir dari ginjal ke kandung kemih atau sering disebut sebagai Ureter. Kanker bisa menyebar ke kandung kemih, rektum, dan akhirnya sampai ke hati, tulang, dan paru-paru. Sel kanker ini juga bisa menyebar ke sistem limfatik. Sistem limfatik terdiri dari serangkaian nodus dan saluran yang menjalar ke seluruh tubuh dengan cara yang sama seperti sistem peredaran darah.
Nodus limfa menghasilkan banyak sel khusus yang dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh. Jika terinfeksi nodus di leher atau di bawah ketiak akan membengkak. Pada beberapa kanker serviks stadium awal, nodus limfa yang dekat dengan leher rahim mengandung sel kanker. Dan pada beberapa kanker serviks stadium akhir, nodus limfa di dada dan perut juga bisa terinfeksi kanker. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Kanker serviks dimulai ketika sel-sel yang sehat mengalami Mutasi Genetik atau perubahan pada DNA. Mutasi genetik ini kemudian mengubah sel normal menjadi sel abnormal. Sel yang sehat akan tumbuh dan berkembang biak pada kecepatan tertentu, sedangkan sel kanker tumbuh dan berkembang biak tanpa terkendali. Jumlah sel abnormal yang terus bertambah akan membentuk tumor. Sel kanker yang muncul kemudian menyerang jaringan di sekitarnya. Sel ini bisa melepaskan diri dari lokasi awal dan menyebar ke wilayah tubuh lainnya, proses ini disebut Metastasis.
Virus HPV pada umumnya tersebar melalui hubungan seksual, di mana terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral. Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat 33% wanita akan terinfeksi HPV. Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan infeksi bisa hilang tanpa penanganan medis. Namun terdapat jenis HPV lainnya yang bisa menyebabkan kutil pada alat kelamin. Jenis HPV penyebab kutil kelamin ini tidak menyebabkan kanker serviks. Ada sekitar 15 jenis HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks. Dua jenis yang paling umum adalah HPV 16 dan HPV 18. Jenis ini menjadi penyebab kanker serviks pada 70% wanita.
Jenis HPV yang berisiko tinggi dianggap mengandung materi genetik yang bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim. Materi ini akan mulai mengganggu kinerja sel, hingga akhirnya sel-sel serviks itu berkembang biak tanpa terkendali. Proses inilah yang menyebabkan munculnya tumor dan kemudian berubah menjadi kanker.
- Flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi
- Menstruasi lebih panjang dari biasanya
- Darah menstruasi lebih banyak dari biasanya
- Mudah terjadi pendarahan, misalnya setelah berhubungan seksual, douching, atau pemeriksaan panggul dengan memasukkan alat ke jalan lahir
- Nyeri selama berhubungan seksual
- Nyeri di sekitar pinggul Perdarahan pasca menopause
- Keputihan yang tidak biasa, keluar cairan berlebih, biasanya berwarna merah muda atau berbau busuk.
- Kehilangan nafsu makan
- Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
- Mudah sekali merasa lelah atau lemah
- Sakit punggung
- Nyeri kaki atau bengkak pada kaki
- Keluar cairan urin atau feses dari jalan lahir
- Sembelit
- Darah dalam urin (hematuria)
- Hilangnya kontrol kandung kemih (urinary incontinence)
- Stadium 0 (Stadium Prakanker) : tidak ada sel kanker di leher rahim, tapi ada perubahan biologis yang berpotensi menjadi kanker.
- Stadium 1: kanker masih berada di dalam leher rahim dan belum ada penyebaran.
- Stadium 2: kanker sudah menyebar ke luar leher rahim dan di jaringan sekitarnya. Tapi belum mencapai dinding panggul atau bagian bawah vagina.
- Stadium 3: kanker sudah menyebar ke dinding panggung atau ke bagian bawah dari vagina.
- Stadium 4: kanker sudah menyebar ke usus, kandung kemih, atau organ lain, seperti paru-paru
- Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi
- Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
- Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
- Hindari kebiasaan merokok bagi wanita
- Hindari berhubungan intim saat usia dini
- Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti pasangan
- Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
- Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
- Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya
- Konsumsi vitamin C dan E
- Asam Amino
- Asam Lemak Essensial
- Asam Docosahexanat (DHA)
- Antiseptik Alamiah
- Cell Growth Factor (CGF)
- Chondroitin
- Philinopside A dan E
- Gamapeptide
- Glucasaminoglycans (GAGs)
- Glucosamine
- Glikosida Keratin
- Lektin
- Mineral
- Mukopolisakarida
- Omega 3, 6, dan 9
- Protein 86,8%
- Kolagen 80,0%
- Ekstrak Gamat Emas
- Sweetener Steva
- Air RO
- Pengemulsi Nabati
- Essen Natural
- Ekstrak Buah & Sayur
Jelly Gamat QnC | |
Isi | 300 ml / Botol |
Harga | Rp. 155.000,- belum termasuk ongkir |
Komposisi | Teripang Emas, Sweetener Stevia, Pengemulsi Nabati, Essen Natural, Ekstrak Buah dan Sayur. |
Anjuran konsumsi | Bayi (minimal 2 bulan): Minum setengah-1 sendok teh 2x sehari. Anak-anak: Minum 1-2 sendok teh 2x sehari, di minum setelah makan. Dewasa : Minum 2-3 sendok makan 2x sehari, minum setelah makan. |
Terdaftar di | BPOM TR173301471 Dan DEPKES P-IRT No: 109321601291-1229 |
Produsen | PT. Bijaksana Maju Utama |
Kode Pemesanan | HRI wajib dicantumkan saat melakukan SMS/WA Pemesanan |
DAFTAR HARGA JELLY GAMAT QnC
CARA PEMESANAN PRODUK JELLY GAMAT QnC
HARGA BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM
Jln Noenoeng Tisnasaputra. Perum Wijaya Permai 2 Depan Blok 1. Kecamatan Tawang. Kota Tasikmalaya. Jawa Barat
0 komentar:
Posting Komentar